Motor saya Honda Beat fi CBS di beli akhir bulan November 2013. Karena tempat kerja ke kontrakan tempat tinggal saya cukup dekat,motor saya ini jarang digunakan jarak jauh ya hanya sesekali di pakai untuk liburan ke luar kota. Dari akhir November 2013 hingga pertengahan Juli 2015 baru menempuh jarak 4700 KM atau kalau gak salah hitung setara 7,8 KM per hari.
Ceritanya tanggal 12 Juli 2015 saya cek kesiapan motor untuk saya bawa mudik lebaran Idul Fitri 1436 H ke kampung halaman istri di Tasikmalaya. Saat saya cek tersebut saya mendapati kondisi bohlam lampu utama kacanya menghitam seperti gosong, tapi saat saya nyalakan lampu jauh dan dekatnya masih menyala seperti biasa hanya saja cahayanya agak redup tidak seterang barunya. Guna antisipasi dalam perjalanan mudik saat itu juga saya putuskan untuk membeli bohlam baru. Saya beli bohlam halogen merek Tako coz kata orang bengkel bohlam itu bagus dan cocok dengan kuda besi kesayangan saya.
Singkat cerita bohlam yang saya beli langsung saya pasang dan saya cek. Benar sekali bohlam Tako yang baru saya beli cahayanya jauh lebih terang dan untuk saat itu saya cukup puas dengan hasilnya. Kemudian untuk bohlam original bekasnya sengaja simpan di dus bekas bohlam Tako lalu saya simpan dalam bagasi motor ya lumayan buat cadangan sapa tau sewaktu-waktu di butuhkan lagi.
Tanggal 15 Juli 2015 akhirnya waktunya mudik tiba, hampir tepat jam 4 sore saya berangkat dari Cikarang Bekasi menuju Tasikmalaya. Sekitar jam 6 pas waktuynya buka puasa saya tiba di Cileunyi, disitu saya sempat istirahat sekalian buka puasa. Selesai istirahat saya lanjutkan perjalanan, dari Cileunyi sampai simpang Nagreg saya masih merasa enjoy dengan cahaya lampu motor saya tapi dari simpang Nagrek ke arah Garut kota saya mulai merasa terganggu. Dari simpang Nagreg arah Garut jalanan banyak berkelok,turun naik dan gelap karena kurangnya penerangan jalan.Dalam kondisi jalan seperti itu otomatis lampu jauh lebih di utamakan dan lebih banyak digunakan. Kenapa saya bilang terganggu ? Karena lampu Tako bila digunakan lampu jauh cahayanya menyebar tidak fokus.
Walau kondisi lampu motor saya seperti itu saya tetap melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sekitar jam setengah sebelas malam saya tiba di tempat tujuan yaitu di Tasikmalaya. Keesokan harinya sore hari sambil ngabuburit saya ganti kembali bohlam Tako dengan bohlam original bekas bawaan motor yang saya simpan di bagasi. Selama di Tasik motor sering saya bawa jalan-jalan bersama anak istri. Kadang siang kadang juga jalan-jalan malam.
Tanggal 21 Juli 2015 tibalah saatnya untuk saya kembali ke Cikarang Bekasi. Saat itu jam 4:45 selesai sholat subuh saya berangkat tapi baru saja menghidupkan motor, lampu dekatnya ternyata mati yang menyala tinggal lampu jauhnya. Karena malas untuk mengganti lagi akhirnya saya tetap jalan dengan lampu jauh. Tiba di jalan raya Tasikmalaya-Garut subuh itu jalanan sudah sangat macet dengan mobil pribadi yang mungkin sama akan balik setelah libur lebaran.
Baru beberapa ratus meter menerobos kemacetan jalan raya tiba-tiba lampu utama motor saya mati total. Otomatis jalan di hadapan saya jadi lumayan gelap,beruntung dapat pencahayaan dari mobil-mobil yang terjebak dalam kemacetan. Dari Tasik hingga Garut saya menerjang bahaya mengendarai sepeda motor dalam gelap yang jaraknya hampir 20 KM. Untungnya lagi lepas dari Garut arah Nagreg matahari sudah mulai bersinar dan malam pun terganti siang dan singkat cerita tepat jam 12 siang saya tiba di Cikarang Bekasi.
Sahabat ardhityalangit, inti dari cerita saya ini adalah bahwa bohlam original bawaan Honda Beat Fi CBS motor saya dalam kondisi motor jarang dipakai hanya mampu bertahan kurang lebih 19,5 bulan. Kemudian lampu merek Tako untuk lampu jauhnya cahayanya buyar tidak fokus sehingga kurang baik digunakan di jalanan turun naik dan berkelok yang notabene butuh lampu jauh. Dan yang terakhir adalah, jangan mencontoh prilaku saya mengendarai kendaraan dimalam hari tanpa penerangan yang optimal karena itu sangat membahayakan keselamatan.
Sekian dulu tulisan saya kali ini semoga ada manfaatnya dan bila berkenan silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar.
Ceritanya tanggal 12 Juli 2015 saya cek kesiapan motor untuk saya bawa mudik lebaran Idul Fitri 1436 H ke kampung halaman istri di Tasikmalaya. Saat saya cek tersebut saya mendapati kondisi bohlam lampu utama kacanya menghitam seperti gosong, tapi saat saya nyalakan lampu jauh dan dekatnya masih menyala seperti biasa hanya saja cahayanya agak redup tidak seterang barunya. Guna antisipasi dalam perjalanan mudik saat itu juga saya putuskan untuk membeli bohlam baru. Saya beli bohlam halogen merek Tako coz kata orang bengkel bohlam itu bagus dan cocok dengan kuda besi kesayangan saya.
Singkat cerita bohlam yang saya beli langsung saya pasang dan saya cek. Benar sekali bohlam Tako yang baru saya beli cahayanya jauh lebih terang dan untuk saat itu saya cukup puas dengan hasilnya. Kemudian untuk bohlam original bekasnya sengaja simpan di dus bekas bohlam Tako lalu saya simpan dalam bagasi motor ya lumayan buat cadangan sapa tau sewaktu-waktu di butuhkan lagi.
Tanggal 15 Juli 2015 akhirnya waktunya mudik tiba, hampir tepat jam 4 sore saya berangkat dari Cikarang Bekasi menuju Tasikmalaya. Sekitar jam 6 pas waktuynya buka puasa saya tiba di Cileunyi, disitu saya sempat istirahat sekalian buka puasa. Selesai istirahat saya lanjutkan perjalanan, dari Cileunyi sampai simpang Nagreg saya masih merasa enjoy dengan cahaya lampu motor saya tapi dari simpang Nagrek ke arah Garut kota saya mulai merasa terganggu. Dari simpang Nagreg arah Garut jalanan banyak berkelok,turun naik dan gelap karena kurangnya penerangan jalan.Dalam kondisi jalan seperti itu otomatis lampu jauh lebih di utamakan dan lebih banyak digunakan. Kenapa saya bilang terganggu ? Karena lampu Tako bila digunakan lampu jauh cahayanya menyebar tidak fokus.
Walau kondisi lampu motor saya seperti itu saya tetap melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sekitar jam setengah sebelas malam saya tiba di tempat tujuan yaitu di Tasikmalaya. Keesokan harinya sore hari sambil ngabuburit saya ganti kembali bohlam Tako dengan bohlam original bekas bawaan motor yang saya simpan di bagasi. Selama di Tasik motor sering saya bawa jalan-jalan bersama anak istri. Kadang siang kadang juga jalan-jalan malam.
Tanggal 21 Juli 2015 tibalah saatnya untuk saya kembali ke Cikarang Bekasi. Saat itu jam 4:45 selesai sholat subuh saya berangkat tapi baru saja menghidupkan motor, lampu dekatnya ternyata mati yang menyala tinggal lampu jauhnya. Karena malas untuk mengganti lagi akhirnya saya tetap jalan dengan lampu jauh. Tiba di jalan raya Tasikmalaya-Garut subuh itu jalanan sudah sangat macet dengan mobil pribadi yang mungkin sama akan balik setelah libur lebaran.
Baru beberapa ratus meter menerobos kemacetan jalan raya tiba-tiba lampu utama motor saya mati total. Otomatis jalan di hadapan saya jadi lumayan gelap,beruntung dapat pencahayaan dari mobil-mobil yang terjebak dalam kemacetan. Dari Tasik hingga Garut saya menerjang bahaya mengendarai sepeda motor dalam gelap yang jaraknya hampir 20 KM. Untungnya lagi lepas dari Garut arah Nagreg matahari sudah mulai bersinar dan malam pun terganti siang dan singkat cerita tepat jam 12 siang saya tiba di Cikarang Bekasi.
Sahabat ardhityalangit, inti dari cerita saya ini adalah bahwa bohlam original bawaan Honda Beat Fi CBS motor saya dalam kondisi motor jarang dipakai hanya mampu bertahan kurang lebih 19,5 bulan. Kemudian lampu merek Tako untuk lampu jauhnya cahayanya buyar tidak fokus sehingga kurang baik digunakan di jalanan turun naik dan berkelok yang notabene butuh lampu jauh. Dan yang terakhir adalah, jangan mencontoh prilaku saya mengendarai kendaraan dimalam hari tanpa penerangan yang optimal karena itu sangat membahayakan keselamatan.
Sekian dulu tulisan saya kali ini semoga ada manfaatnya dan bila berkenan silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar.
ConversionConversion EmoticonEmoticon